Rabu, 09 Maret 2011

mengawali tahun yang baru dengan orang yang baru, apakah bisa???

Balangan, 10 Maret 2010

sudah lama ga nulis di blog, kangen juga ternyata. Sudah begitu banyak yang berubah, bahkan terlaluuuuu banyak. Ga nyangka juga aku berani ngambil langkah sedemikian berani, salut buat wiwid!!!

oke, hari ini kita akan membahas all about "ade" my ex.Boyfriend. YUP!!! mantan pacar. Hampir ga percaya juga ternyata aku bisa putus sama dia, jalan sendiri-sendiri, dan aku juga masih belum bisa percaya dia bisa hidup tanpa aku. (yah, walaupun belum sepenuhnya, dia masih mengakui itu).

Kita akan kembali ke masa lalu, masa di 5 tahun yang lalu. masa dimana aku dan ade belum menjalin sebuah hubungan spesial, bahkan tidak mengenal satu sama lain. Aku pernah jatuh cinta, jatuh cinta setengah mati dengan seorang pria, pria ini adalah mantan kekasihku selagi SMA. Hidup dengannya merupakan sebuah kebahagiaan sekaligus kesengsaraan bagi ku, sifat dan sikapnya yang egois dan protektif juga possesif membuatku terkurung dalam kesendirian, dan menjadi manusia yang asosial. Jujur, percintaan seperti ini membuat mabuk kepayang, saat itu aku bahkan berani mati menghadapi kedua orang tuaku yang melarang keras hubunganku dengannya dengan alasan yang sangat masuk akal, karena dia pria "junkis". 2 tahun aku lalui dengannya, sifatnya yang terlalu protektif sempat membuatku merasa menjadi seorang wanita yang di rajakan, tapi ternayta aku tertipu, di balik pengorbanannya kepadaku, dia juga menyimpan hasrat sebagai seorang "penyelingkuh". Aku merasa sangat dibohongi. Singkat kata, aku berhasil lepas dari ikatannya dengan berpegangan erat dengan ade.

Ade, pria yang sangat baik, aku berani menjamin, dia pria yang paling sempurna (secara hati), ketulusannya mencintai tidak dapat di batasi dengan standar angka, ini saking sempurna'nya. Sifat egoisku menjadi-jadi setelah berpasangan dengannya. Prilakunya yang sangat memanjakan aku membuatku berubah menjadi seorang monster wanita, prilaku burukku menjadi-jadiku,hidupku diatas angin saat bersamanya, beberapa tahun pertama, hal ini memang menajdi hal yang menggembirakan, sebab beberapa tahun sebelumnya aku terkungkung dalam sangkar kemunafikan kekasih lamaku. namun, dibalik seluruh sifat jahatku, aku juga menyimpan berjuta kasih sayang dan cinta untuknya, aku akui itu, yang sebelumnya belum kumengerti sayang dan cinta yang seperti apa.

Aku sering memeperlakukannya bak orang yang sangat memujakau, tidak menghiraukan kehadirannya, memaksanya melakukan hal yang tidak pantas, dan berlaku tidak adil kepadanya. salah satu contohnya seperti cerita berikut :

hari itu aku jalan ke mall dengannya, dia memintaku untuk menemaninya membeli sepatu untuk keperluan kerjanya. sampai di mall kami segera menuju ke bagian sepatu pada salah satu dept. Store, ade milih sepatu, ga terlalu lama. Aku bosan, dan meninggalkannya tanpa sebuah pesanpun. jangan tanya apakah pada saat itu aku punya perasaan bersalah, sedikitpun tidak, aku bosan, aku emmilih untuk pergi ke gramedia untuk membaca buku. Setelah beberapa lama, tiba-tiba ada seorang pria yang duduk disampingku, tersenyum dan berkata " eh, wiwid ke gramed ya? ade cari-cari barusan, sepatunya ga ada yang cocok, wiwid lagi baca apa". Waktu melihat raut mukanya sontak aku jadi sedih dan amat merasa berdosa. Aku yakin andai dia pria lain, tidak akan ada senyuman seikhlas itu dan pertanyaan setulus itu. bahkan setelah kami bertengkar setelah hari itu, tidak pernah ada bahasan mengenai pristiwa masa lalu yang sering membuatnya terluka (aku tau dia terluka, walaupun dia tidak pernah menyatakannya), he's the greatest man i have ever had.

ade, adalah pria yang baik, aku yakin ada gadis yang baik untuknya. Kadang aku berharap gadis baik yang beruntung itu adalah aku. dulu aku sempat berpikir, akan menikah dengan siapa aku kalau bukan dengannya? Tapi toh tuhan memiliki kisah yang lain untuk kami, kisah yang mungkin lebih indah, dan kisah yang kami bisa ceritakan kepada anak cucu kami sebagai kisah terindah yang pernah kami miliki selama hidup kami.

Ade, mantan kekasihku yang kusayang, kadang aku masih bisa menitikkan air mata saat mengenang seluruh kebaikannya yang pasti tidak pernah bisa aku balas, kesakitannya yang belum bisa aku tapikkan dengan memberikan kebahagiaan yang hakiki. Namun life must go on!, jadi biarkan kita hidup dengan bahagia, walaupun sudah tidak saling memiliki jiwa raga.dan mengutik pembicaraan ku dengan mama ku bahwa tidaka akan pernah seorang wanita menemukan seorang pria yang sempurna bagi hidupnya, namun seorang wanita akan pernah menemukan sekali dalam hidupnya pria yang benar-benar bisa mencintainya dnegan tulus, dan saat itu pilihan bagi kita, apakah akan memeluknya ataukan memilih melepaskannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar