Sabtu, 12 Juni 2010

menatap masa lalu...aku, dia, dan mereka,,,

minggu, 13 Juni 2010

Masa lalu memang tidak akan bisa terlupakan begitu saja, masa lalu ku, masa lalu dia, juga mereka. Tapi sekarang bukan untuk menceritakan masa lalu ku, karena masa lalu ku tidak terlalu berarti bagiku.

Masa lalu DIA...para teman terbaik ku...
sebut saja namanya dewi..(nama samaran)
Dewi adalah salah satu teman ku di kampus, aku mengenalnya semenjak ospek hari pertama. Dewi cukup baik, degan pemikirannya yang naif, yang kadang aku benci. Berdasarkan ceritanya, ia sering sekali patah hati, dengan berbagai jeis sifat pria dan jenis pristiwa, tapi yag paling sangat membuatku tidak mengerti adalah kisahnya yang terakhir, yang juga kulihat dengan mata kepalaku sendiri.

aku bukan lah gadis yang menganggap tabu bercinta sebelum nikah, itu hak masing-masing orang untuk melakukannya. Walaupun aku juga menyayangkan gadis yang bersedia melakukannya hanya untuk kesenangan seks semata. Begitu pula dengan cerita ini, seks adalah hal yang biasa, walaupun kita hidup di negeri timur, tapi pengaruh negara barat terlalu besar disini. Jadi, bertindak munafik kayaknya lebih tidak berharga di banding yang berani mengakuinya secara jantan. ( itu menurut aku! Terserah anggapan kalian!)

Aku tipikal teman yang enggan mengurusi masalah teman-temanku yang lain! Jujur aku ogah jadi tempat curhat bagi mereka yang cuman mau lewat dan hanya ingin di dengar, tapi tidak pernah mau berubah. Selama yang ku ketahui, aku adalah orang yang egois dalam hidup, termasuk dalam pergaulan. bagiku, teman-temanku adalah hal yang terpenting! Aku tidak akan membela mereka yang salah! solusi yang aku berikan bukan hanya sekedar hiburan manis, tapi cara agar mereka bisa keluar dari keterpurukan itu. Tapi toh mereka manusia, sepertinya kata-kata hiburan yang tidak berguna lebih berarti bagi mereka, dan akhirnya membuatku malas menanggapi masalah orang di sekitarku. Aku muak!

Dalam diri remaja bukan hanya manusia dewasa, seks adalah suatu kebutuhan, ciuman pertama, sentuhan pertama, sampai kelanjutan dalam percintaan yang lebih dalam. Memang hidup lebih nikmat dengan menerobos semua norma kesusilaan dan kesopanan, dan tentunya norma agama mereka.
tapi bila seks dilakukan lantaran ancaman bagaimana?
" aku mau begini or begitu, kalo kamu mau melakukan "itu"...."
dan begitu bodohnya banyak wanita yang mau melakukan hal tersebut karena dalih takut kehilangan, dan percaya bahwa seorang pria akan bertanggung jawab bila dengan mereka lah wanita melakukan pertama kali. Aku sempat mempercayai hal ini. Sampai aku bertemu dengan salah satu bajingan di kampusku. sebut saja namanya Jordy "aku sih, suka maen-maen, seks...terserah mau sama yang perawan apa ga, syukur-syukur dapat yang perawan, tapi kalo married, ya cari yang perawan lah! ogah lagi bekas orang!
".
yupppp!!! jadi gimana? mau tetep jadi mainan? atau yang bakal di incer cwo keren buat jadi istrinya? itu terserah kamu!

Nb : perlu d'inget, bagaimana kita, maka kita akan mendapatkan pasangan seperti kita pula! dan itu akan menjadi karma bagi anak cucu kita seterusnya!
ngeri??? aku juga ngeri denger statement beginian, ga muna! aku juga penakut seperti kalian!wkwkwkkwkw...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar